Desain yang Tidak Lekang Zaman

Klien hari itu adalah seorang ibu-ibu, masih muda. Typikal client: bujet uang tidak berseri. Dengan antusias sang client menjelaskan kebutuhan ruangnya, berapa jumlah kamar, jumlah pembantu, jumlah mobil, sampai urusan kandang anjing pun tidak lupa. The flow seem exactly right, sampai pada sebuah statement dari sang client, kira kira begini "Hmm, kalau style rumahnya yang akan ngetrend apa ya pak? yang minimalis kan kayaknya sudah ga akan ngetrend lagi... Saya mau rumah Saya nantinya ngetrendnya lama, jadi ga cepet basi."

Hmm, kalau kita bicara soal fashion, baju, tas, sepatu, potongan rambut sih ada trend trendnya, tapi...

Tapi se-keyakin-nan saya, sebuah karya arsitektur yang indah -yang dalam teorinya minimal memenuhi 3 unsur, 1. unity atau senada, 2. balance atau berkaitan dengan proporsi, dan 3. point of interest atau dalam bahasa saya faktor wow - maka bangunan tersebut akan beautifully ever after.

Tidak usah jauh jauh, lihatlah borobudur, dibuat ribuan tahun yang lalu, tapi sampai saat ini masih sangat mengagumkan.Taj Mahal, yang dibangun di zaman kekaisaran Mughal berkuasa, tapi masih tetap banyak dikunjungi dan diabadikan dalam berbagai momen photography. Melompat ke zaman modern, tentunya salah satunya yang termasyur The falling water karya legendaris Frank Loyd Wright pada tahun 1935 yang masih betah saya kagumi.

Untuk memberikan gambaran kepada Sang Client, saya memberikan analogi yang mudah dipahami "Ibu, trend arsitektur, tidak seperti trend baju atau tas yang setiap musimnya berganti, keindahan sebuah rumah tidak terletak pada trend-nya, tapi pada 'kekuatan desainnya sendiri', setiap style arsitektur punya ciri dan kelebihan masing masing, sebagai contoh, style villa tropis yang menjadi akar desain kami, punya kelebihan di suasana yang lapang dan lega, point of interest-nya ada di area tamannya yang menyatu dengan living space dan kamar di bangunan rumah. Jika desain suatu rumah dapat menonjolkan kekuatan stylenya, maka dia akan long lasting beautyful. Di Bali ada banyak villa atau resort yang usianya sudah tua, tapi masih menarik. Begitu pula style mediterania, style clasic, stye minimalisme masing masing punya kelebihan tersendiri."

"Trend style pada arsitektur lebih mirip aliran atau genre pada musik, ada dangdut, rock, pop, jazz dan sebagainya, masing masing memiliki ciri, masing masing memiliki ceruk pasar penggemar. Saat sebuah lagu- apapun genrenya- dibuat sempurna, maka keindahannya akan everlast. Itulah sebabnya dizaman Justin Beiber, kita masih mengagumi Bob Marley."

Saya tidak tahu apakah sang ibu juga pengagum Bob Marley, tapi yang saya tahu, beliau manggut manggut, dan menyerahkan sepenuhnya style yang dipilih ke pilihan kami, which is style Villa Tropis dengan sentuhan Bali.

 

Ida Bagus Gede Sasra Bhanutama, ST
Principal Architect of Emporio Architect